Rabu, 05 Desember 2007

e-Learning Efektif?


Dengan wawancara bersama Victor Yuk, VP Sales and Operations (School) BSc (Hons) Computing and Management ASKnLearn, diketahui sistem e-learning sudah efektif di berbagai negara. Apalagi sistem pembelajaran yang memanfaatkan teknologi web internet ini menyediakan layanan pembelajaran jarak jauh melalui Internet. Dengan demikian, sistem e-learning membantu proses pembelajaran konvensional. Berikut kutipan wawancaranya.


SDA Asia (SDA): Bagaimana efektivitas e-learning?
Victor Yuk (VY): Dalam sistem pembelajaran dengan sistem tradisional, satu guru akan mengajar semua siswa di kelas. Dengan demikian, beberapa siswa akan belajar dengan cepat dan sebagian lagi masih lambat. Dengan konten multimedia, siswa bisa belajar sesuai dengan kemampuan mereka. Siswa dengan kemampuan belajar yang cepat, mereka bisa belajar lebih cepat. Sementara siswa dengan proses belajar yang lambat dan mereka tidak mengerti materi pelajaran, mereka bisa melihat slide itu kembali. Jadi sepanjang siswa mau belajar, inilah kemungkinan yang ditawarkan oleh e-learning. Dengan konten multimedia, kecepatan belajar bisa ditingkatkan. Orang tua pun bisa menemani mereka dalam belajar. Di sini, guru juga diajarkan bahwa proses belajar-mengajar tiap hari bisa digantikan oleh konten multimedia. Dengan demikian, waktu yang berkualitas bisa didapatkan untuk mengerjakan tugas dan tes.

SDA: Apa yang harus disiapkan oleh siswa atau sekolah untuk sistem e-learning ini?
VY: Mereka hanya butuh komputer dan fasilitas internet. Saat ini operating system yang digunakan oleh Acer contohnya dalam menerapkan e-learning adalah Windows XP karena program-program yang digunakan kompatibel. Dengan Mozilla pun bisa dilakukan dengan cara men-download secara gratis. Apa yang diinginkan dengan konten multimedia ini adalah membuat proses belajar menjadi menyenangkan untuk semua siswa. Jadi tidak perlu membeli hardware atau software yang spesifik. Diharapkan hal ini bisa menciptakan komunitas belajar.

SDA: Sejauh mana metode e-learning bisa memicu proses belajar siswa?
VY:
Berdasarkan studi yang dilakukan di India terhadap 6500 sekolah yang menggunakan sistem e-learning, efektivitas belajar yang didapatkan berkisar 90%. Hal ini karena dalam negara berkembang seperti India, banyak guru yang tidak terlalu bagus. Mereka bahkan tidak mengerti konsep e-learning ini. Jadi dengan merekrut orang atau profesor yang mengerti hal spesifik lewat rumah produksi misalnya, profesor tersebut dibantu untuk mengerti presentasi multimedia. Hal ini kemudian ditransfer kepada siswa. Dengan demikian, pengajar dapat membuat proses belajar-mengajar efektif dan siswa dapat belajar dengan lebih cepat.

SDA: Apakah e-learning bisa menjadi lebih interaktif?
VY: Benar bila dalam proses belajar-mengajar tradisional, guru bisa interaktif dengan siswa bila mereka tidak mengerti suatu materi. Dengan e-learning, siswa dapat menggunakan slide. Jika tidak mengerti penjelasan tersebut, siswa dapat mengulangi kembali simulasi tersebut, slide tersebut. Setiap chapter pelajaran ada di situ.

SDA: Berapa persentase interaktivitas yang bisa diciptakan oleh e-learning?
VY: e-learning bukan berarti menggantikan posisi guru. tetap ada saat di mana semua ke sekolah dan belajar dengan guru secara tatap muka. e-learning menjadi sarana pembantu yang efektif untuk siswa saat kelas sudah selesai. Dengan e-learning, siswa dapat mencari dan menemukan konsep. Jika ada pertanyaan, sangat baik bila bertanya pada guru dan multimedia akan melengkapi proses belajar menjadi lebih komprehensif. Dengan e-learning, selalu ada proses bersama manusia.

SDA: Untuk Indonesia, sejauh mana metode e-learning diperkirakan dapat berhasil?
VY:
Saya percaya Indonesia dengan populasi yang padat, banyak siswa yang mungkin tidak bisa mengikuti standar belajar internasional. Dengan demikian, vendor mencoba mendorong sekolah yang percaya pada IT dan konten multimedia untuk menggunakan e-learning. Vendor akan membantu men-set up.

Widia Yurnalis


'e-Learning Jangan Sampai Bernasib Seperti VoIP'


Kuta, Bali - Semakin meningkatnya teknologi dan implementasi program pembelajaran e-learning di Indonesia, harus diikuti antisipasi yang cepat dari berbagai sektor. Jangan sampai ia (e-learning-red) bernasib seperti Voice over Internet Protocol (VoIP).

Hal itu dikemukakan oleh Kepala Pustekkom Departemen Pendidikan Nasional Lilik Gani di sela-sela ajang ISODEL 2007 yang berlangsung di Hotel Discovery Kartika Plaza - Bali -- dari 13 hingga 15 November 2007.

"Kita harus mengantisipasi perkembangannya, jangan sampai bablas. Sekarang saja korporat sudah mulai menggelar e-learning massal seperti Garuda dan BI, mereka sudah bicara reduce cost bisa tiga kali lipat," ujarnya kepada beberapa wartawan.

Tapi bahayanya, lanjut Lilik, ketika di e-learning itu ada sertifikasi dan dengan itu sudah diakui dunia, dikhawatirkan perkembangannya tak diikuti dengan regulasi yang mengontrolnya. "Sehingga mereka berpikir, 'lah kita sudah bisa mencari kerja dengan sertifikasi ini'," tukasnya.

Untuk itu Depdiknas menyelenggarakan ISODEL 2007, sehingga dari ajang ini para pemangku kepentingan bisa sharing informasi dan melihat best practice dari negara lain implementasi e-learning itu seperti apa.

"Kalau VoIP dulunya itu sebenarnya punya regulasi, tapi lalu karena ada kontra dimana-mana ya jadinya digantung, padahal teknologinya terus jalan," imbuhnya.

Sehingga, dikatakan Lilik, jangan sampai e-learning ini bernasib seperti VoIP dan pemerintah harus cepat mengantisipasi perkembangannya. Mulai dari sisi teknologi, cara implementasi, kebijakan serta quality assurance.

Gandeng Komunitas

Sementara itu untuk memperkaya konten e-learning tanah air, pemerintah siap menggandeng komunitas penyedia konten. Selain itu, komunitas diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengukur kualitas konten serta memberi masukan dalam membuat kebijakan.

"Nah, nantinya kalau ada apa-apa tinggal kita lempar ke komunitas dan mereka pasti cepat melakukannya. Karena konten e-learning kita masih sedikit dan harus dikembangkan, seperti konten dalam mem-protect material, animasi dibuat seperti apa dan yang lain. Jadi seperti partner goverment lah," ujar Lilik.

Sedangkan negara yang bisa dijadikan acuan bagi Indonesia adalah seperti negara-negara di Kepulauan Pasifik dan Laut Karibia. Pasalnya, dengan kondisi geografis yang berpulau-pulau kecil namun mereka berhasil mengembangkan e-learning. "Mereka pembelajarannya distance leaning dan sudah bukan antar pulau tapi sudah antar negara-negara kecil disana, sehingga karakteristiknya mirip dengan kita," tandasnya.
( ash / dwn )

Ayo Membuat CMS untuk Pendidika


by Onno W. Purbo in Category : Computer Science on 2007-10-10

Liburan sekolah menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Fitri memang mengasyikan. Apalagi jika ada waktu luang untuk mengoprek komputer sedikit. Tulisan singkat ini akan mereview beberapa aplikasi Content Manajemen System (CMS) yang mungkin akan dapat membantu pembuatan server lokal di sekolah-sekolah.

Situs favorit saya untuk memperoleh tool atau software aplikasi yang dibutuhkan untuk membangun CMS)adalah http://www.opensourcecms.com.

Beberapa ciri khas menarik dari situs Open Source CMS, tool yang ditawarkan semua open source jadi dapat diambil gratis, termasuk source code-nya, rata-rata dalam di operasikan di Linux & Windows. Walaupun dalam kenyataannya agak relatif lebih sukar di operasikan di Windows. Situs Open Source CMS juga memungkinkan kita untuk mencoba demo masing-masing software CMS secara online. Jadi kita dapat mengevaluasi terlebih dulu apakah aplikasi tersebut cocok dengan yang kita butuhkan atau tidak, sehingga tidak salah dalam mengambil nantinya.

Berbasis Web

Karena sifatnya open source, umumnya tool CMS ini berbasis Web. Umumnya bukan berupa program yang masif yang di jalankan di sistem operasi. Tapi lebih berupa PHP Script yang di install di halaman Web. Oleh karena itu keberadaan Web server menjadi penting adanya.

Secara umum aplikasi dari CMS dapat dibagi dalam beberapa kategori, yaitu, Portal, Blogs, e-commerce, Groupware, Forum, e-learning, Image gallery, Wiki, Lite, & Knowledge management.
Fokus dari masing-masing kategori adalah sebagai berikut,

  • Portal - tool ini memudahkan kita untuk memanaje berita, artikel, tulisan, mengumpulkan pendapat (polling). Contoh sebuah portal adalah detik.com.
  • Blogs - merupakan tool yang cukup populer khususnya untuk diary virtual seseorang. Walaupun tentunya bisa digunakan untuk apa saja, misalnya mengemukakan pendapat, menceritakan pengalaman, mengemukakan sebuah pemikiran, dll. Yang menarik dari blog, memungkinkan untuk saling link atau saling mendukung satu sama lain hingga akhirnya dapat menjadi alternatif sumber informasi di Internet yang sifatnya sangat perorangan & bebas.
  • Groupware - merupakan kumpulan tool yang dapat digunakan untuk kerjasama kelompok, misalnya setup agenda rapat, kalender kelompok dll.
  • Forum - adalah tool tempat diskusi, dimana kita dapat berdiskusi melalui Web.
  • E-Learning - adalah tool untuk memfasilitasi proses belajar mengajar di sekolah / kampus melalui Web,
  • Image Galleries - adalah tool album foto di Web.
  • Wikis - adalah tool untuk membangun naskah secara kolaboratif, hingga dapat menjadi ensiklopedia di Internet.

Ciri khas software-software ini sama, rata-rata semua berbasis Web sehingga sangat mudah pengelolaannya di sebuah corporate tidak perlu menginstall apapun di sisi pengguna. Semua software dan data tersimpan di server Web, sehingga lebih mudah manajemen dan maintenance-nya.

Kategori

Daftar panjang program CMS open source dapat di lihat di http://www.opensourcecms.com. Ada banyak aplikasi yang di kembangkan pada masing-masing kategori. Kategori Portals (CMS) merupakan kategori yang mempunyai paling banyak aplikasi open source-nya seperti BitWeaver, CivicSpace, Clever Copy, CMS Made Simple, Contenido, DEV, Dragonfly CMS, Drupal, e107, EcwCMS, Exponent, eZ Publish, Fundament, Geeklog, Jaws, JetBox, Joomla, Jupiter, Mambo, MDPro, MODx, Netious, OneCMS, Ovidentia, Papoo, PHP-Fusion, PHP-Nuke, phpComasy, phpSlash, phpWebSite, PHPX, PLUME CMS, Postnuke, Props, SPIP, Tiki CMS/Groupware, toendaCMS, Typo3, Website Baker, Xaraya, XOOPS, dan YACS!. Beberapa yang terbaik dan sering digunakan oleh adalah Drupal, Joomla dan Mambo.

Pada kategori Blog, aplikasi yang ada antara lain adalah b2evolution, bBlog, BirdBlog, BLOG:CMS, Blur6ex, boastMachine, Dotclear, Loudblog, Nucleus CMS, Pixelpost, sBlog, Serendipity, Simplog, Textpattern, TruBlog, Wheatblog, dan WordPress. Yang termasu cukup simpel dan mudah digunakan adalah WordPress.

Untuk kategori Forum diskusi melalui web, aplikasi yang ada antara lain adalah FUDForum, miniBB, MyBB, Phorum, phpBB, PunBB, SMF, UNB, UseBB, Vanilla, W-Agora, dan XMB. Bagi mereka yang ingin membuka toko di Internet, aplikasi dalam kategori e-commerce akan membantu. Beberapa diantaranya adalah osc2nuke, osCommerce, phpShop, dan Zen Cart. Mungkin yang sering dipakai adalah osCommerce dan Zen Cart.

Untuk aplikasi Groupware, aplikasi yang ada antara lain adalah ACollab, dotProject, eGroupWare, NetOffice, dan phpGroupWare. Untuk aplikasi e-Learning ada beberapa software yang menarik yaitu ATutor, Dokeos, Interact, Moodle, dan Site@School. Software favorit untuk e-learning adalah Moodle.
Untuk menyimpan foto / Image Galleries ada beberapa aplikasi seperti Coppermine, DAlbum, Gallery, Gallery 2, LinPHA, MG2, Plogger, Singapore, Snipe Gallery, SPGM, WEBalbum, dan yappa-ng.

Untuk membangun Ensiklopedia atau di kenal sebagai Wiki, aplikasi yang ada antara lain adalah DokuWiki, ErfurtWiki, MediaWiki, phpWiki, PmWiki, QwikiWiki, UniWakka, WackoWiki, Wikepage, WikkaWiki, dan WikkiTikkiTavi. Aplikasi yang sering digunakan adalah TikiWiki.

Bagi mereka yang mengiginkan CMS yang sederhana, ada beberapa software CMS sederhana seperti AngelineCMS Lite, CuteNews, Etomite, EyeOS, GuppY, Limbo, Pivot, ReloadCMS, SAPID, sNews, dan TML. Beberapa software CMS seperti KnowledgeTree, Owl, phpmychat, SugarCRM, Webcalendar menjadi menarik misalnya untuk membangun perpustakaan atau dokumen manajemen.

Teknik Instalasi Open Source CMS
Instalasi perangkat open source CMS ini biasanya tidak terlalu sulit. Beberapa tahapan sederhana yang perlu dilalui. Persiapan software yang perlu di install sebelum menginstalasi software CMS,

1.Install Linux.
2.Install Web server yang di lengkapi kemampuan untuk PHP.
3.Install database server, salah satu yang sering digunakan adalah MySQL.

Pada saat proses instalasi software CMS biasanya yang di perlukan adalah

1.Membuat database di software database MySQL, di sertai username dan password untuk mengaksesnya.
2.Buka software CMS di folder tempat file Web, biasanya di /var/www/html.
3.Software CMS dapat diakses melalui http://localhost atau http://ip-address-mesin-anda.

Selesai sudah proses instalasi software CMS.

Biasanya pada saat pertama kali masuk ke Web CMS, kita diberi menu untuk mengkonfigurasi awal dari CMS tersebut. Biasanya semua tabel akan di sisikan secara automatis oleh CMS, dan kita di minta untuk menset username dan password administrator dari CMS tersebut. Selesai sudah proses konfigurasi dan instalasi awal dari CMS.

Selanjutnya adalah mengunakan CMS tersebut. Biasanya tidak terlalu sulit untuk menggunakan CMS tersebut karena rata-rata sudah amat sangat di bantu oleh menu-menu pembantu.

Moodle – Software e-learning

E-learning adalah proses belajar mengajar yang dibantu oleh komputer. Proses yang paling mudah adalah dengan menggunakan Web server dan menjalankan aplikasi e-learning tersebut melalui Web. Dengan melalui Web, kita praktis tidak perlu mengkonfigurasi terlalu banyak di sisi pengguna. Salah satu software paling menarik saat yang banyak digunakan untuk e-learning adalah moodle.

MediaWiki

MediaWiki barangkali termasuk kategori Wiki yang paling berhasil di implementasikan dalam skala besar, yaitu,

l http://www.wikipedia.org – ensiklopedia terbesar di dunia.
l http://www.wikibooks.org – buku text dan non-fiksi.

Saya pribadi amat sangat menyarankan anda semua untuk sering-sering melakukan surfing ke kedua situs tersebut baik untuk memperoleh pengetahuan maupun untuk berkontribusi pada ilmu pengetahuan.

MediaWiki sifatnya open source dan dapat di ambil di http://www.mediawiki.org. Tepatnya pada http://www.mediawiki.org/wiki/Download
Wildfire – Internet Messenging & Chatting

Untuk melakukan Internet Messenging seperti Yahoo Messenger (YM), kita dapat menggunakan Wildfire. Software Wildfire dapat di ambil dari http://www.jivesoftware.org/ . Agar proses instalasi lebih mudah, akan lebih baik kalau di ambil file RPM dari bagian download http://www.jivesoftware.org/download-landing.jsp?file=builds/wildfire/wildfire_3_0_0.rpm

Joomla – Content Management System

Salah satu software content management favorit saya adalah Joomla. Joomla dapat di ambil di http://www.joomla.org

Nah yang manakah yang ingin dipakai? Silakan dicoba satu demi satu. Semuanya tidak terlalu sulit dan membutuhkan spesifikasi komputer standar saja.

Sumber :http://opensource. telkomspeedy. com/speedyorari/

Simposium E-Learning Dimulai 13 November di Bali


TEMPO Interaktif, Jakarta:Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Departemen Pendidikan akan membuka International Symposium on Open, Distance, and E-Learning (ISODEL 2007) pada 13-15 November 2007 di Bali.


Temanya, "The Emerging Technologies for Teaching and Learning: A New Paradigm of Learning" dengan subtema ICT in Education, New Technologies and New Learning, Quality Assurance in ODEL, dan ODEL Sustainability - Implementation.

Kepala Pustekkom Lilik Gani mengatakan, perkembangan TIK mengubah seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan. Kondisi geografis Indonesia, mengharuskan pembelajaran dengan pemanfaatan TIK.

"Melihat keadaan ini dan perkembangan TIK yang pesat, tidak mungkin pendekatan pembelajaran menggunakan cara konvensional," katanya dalam jumpa pers di Gerai Informasi dan Media Departmen Pendidikan, Rabu (7/11).

Simposium menghadirkan dua pembicara dari Bank Dunia, dengan melibatkan 300 peserta dari 19 negara seperti Amerika, Jepang, Australia, Hungaria, Iran, Singapura, India, dan Malaysia. Reh Atemalem Susanti

Konten e-Learning


Keberadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mendorong perkembangan berbagai bidang kehidupan manusia sebagai salah satu rangkaian peradaban menuju kualitas kehidupan yang lebih baik. Dalam kaitannya dengan Knowledge based Society, salah satu isu yang berkembang adalah pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan melalui e-Learning.

Perkembangan e-Learning sendiri sebenarnya sangat erat kaitannya dengan perkembangan TIK, dimulai dari perkembangan teknologi televisi, komputer hingga teknologi komunikasi data paling cepat saat ini yaitu internet. e-Learning menjadi salah satu bentuk evolusi penyampaian pembelajaran dengan pemanfaatan TIK sebagai komponen utamanya.

Satu hal yang sangat penting dalam perkembangan e-Learning sebagai mana bentuk TIK yang lain adalah konten. Keberadaan suatu sistem tidak akan terasa manfaatnya apabila tidak didukung oleh konten yang baik. Dengan kata lain bahwa konten merupakan bagian dari penentu keberhasilan implementasi e-Learning dalam kaitannya dengan efektifitas dan pencapaian tujuan pembelajaran secara umum.

Konten yang dibutuhkan saat ini adalah konten yang menitikberatkan pada kebutuhan sasaran pembelajaran (user) sebagaimana berlaku dalam industri dimana market demand menjadi tolak ukur. Artinya bagaimana konten tersebut dapat dirasakan memberikan manfaat dan mampu memfasilitasi penyampaian materi sekaligus mampu menumbuhkan ketertarikan dan apresiasi mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang ada melalui cara penyampaian yang lebih kreatif, inovatif dan bernilai tambah sehingga kebutuhan mahasiswa pada perkuliahan tersebut betul-betul dapat dipenuhi dengan baik.