Jumat, 16 November 2007

Windows Vista


Kelebihan

  • Tentu saja pengalaman baru menjelajah PC dengan rasa tridi (3D) yang canggih berkat Aero
  • Perbaikan dan penambahan fitur yang terlalu panjang untuk disebutkan disini
  • Lebih sedikit system-crash dibanding pada Windows XP
  • Built-in Support Option yang memberikan keleluasaan lebih kepada pengguna

Kekurangan

  • Fitur-fitur canggihnya bekerja optimal hanya pada lingkungan Windows
  • Belum dibarengi dengan diluncurkannya software yang secara eksklusif mendukung dan bersinergi dengan fitur-fitur Vista
  • Terlalu banyak varian seri yang mungkin akan membingungkan calon penggun

Windows Vista adalah sistem operasi pertama yang diluncurkan Microsoft setelah 5 tahun setelah XP. Tentu saja ini bukan kurun waktu yang singkat bagi sebuah perusahaan pembuat perangkat lunak yang menguasai sebagian besar pasar OS. Yang akan paling bahagia dengan diluncurkan Windows Vista tentu saja mereka yang selama ini sangat menikmati lingkungan Windows sehari-hari, mulai dari Win XP, IE 7, MSN, Live.com, dan berbagai aplikasi desktop keluaran Microsoft. Bukan hanya karena kini pekerjaan mereka akan semakin dimudahkan oleh Vista, tetapi juga dimanjakan oleh berbagai fitur yang akan membuat pengguna makin betah berlama-lama di depan komputernya untuk keperluan apapun.

Windows Vista diluncurkan dalam 6 varian ‘rasa’ dengan satu – dua edisi yang mungkin tidak tersedia di suatu wilayah tertentu. Dari yang paling ‘sederhana’ yaitu Windows Vista Starter yang tidak tersedia di Amerika hingga Windows Vista Ultimate yang menjadi edisi terlengkap dari semua keluarga Vista. Diantara Starter dan Ultimate terdapat Vista Home Basic, Vista Home Premium, Vista Business, dan Vista Enterprise yang dijual dalam bentuk OLP (Open License Product).

Windows Vista yang dikemas dalam keping DVD telah menyertakan format Windows Imaging (WIM). Jadi, jika Anda membeli edisi Home Basic maupun Ultimate, kode WIM yang digunakan akan sama. Key-product lah yang nanti akan membuka fitur untuk masing-masing edisi. Ini artinya, pengguna Vista dengan fitur yang lebih sedikit dapat meng-upgrade Vista-nya dengan men-download kode tambahan dan mendapatkan key-product baru secara online. Namun bagaimanapun juga, fitur-fitur ini sangat bergantung pada spesifikasi perangkat keras komputer Anda. Fitur yang telah Anda beli ini akan sia-sia jika tidak diimbangi dengan spesifikasi hardware yang dapat mengimbangi Vista.

Dapat diperkirakan, akan banyak pengguna XP SP2 yang ingin beralih ke Vista. Jika Anda menemui kesulitan untuk menentukan edisi mana yang didukung oleh spesifikasi komputer Anda, Cnet bekerja sama dengan System Requirement Labs menyediakan tool untuk menganalisa sistem Anda.

Meskipun Vista tersedia dalam versi upgrade, kami merekomendasikan pengguna Vista untuk melakukan clean installation. Dengan clean-instalation Anda dapat tetap mempertahankan sistem pada XP lama Anda dan cukup meng-instal aplikasi yang Anda perlukan pada Vista. Clean-instalation dapat dilakukan dengan memartisi ruang harddisk Anda dan menjalankan dual-boot dengan XP atau bisa juga dengan menambahkan harddisk khusus untuk Vista Anda. Tentu saja cara paling praktis dan nyaman adalah membeli komputer baru dengan Windows Vista telah terinstal didalamnya.

Proses instalasi Vista yang telah dicoba memakan waktu sekitar 20 menit hingga 1 jam, tergantung spesifikasi hardware komputer. Proses instalasi Vista tergolong otomatis dengan terlebih dahulu meng-copy WIM pada drive lokasi Vista. Selama proses instalasi, Vista akan mengisi PC Anda dengan driver yang dibutuhkan. Vista akan mengambil driver tambahan yang dibutuhkan dari database Microsoft. Dapat diasumsikan, untuk keperluan tersebut proses instalasi ini membutuhkan koneksi internet.

Seperti biasa, di akhir proses instalasi Anda akan diminta memasukkan data-data seperti negara/region, waktu, mata uang, dan layout keyboard yang Anda inginkan. Dilanjutkan dengan Username, User Icon, dan password. Kemudian Anda dapat memilih wallpaper dan security setting. Kemudian Windows akan mengecek kinerja komputer Anda dengan 5 skala skor.

Yang menarik, pada Vista terdapat tone musik yang ditulis oleh musisi veteran Robert Fripp. Dibandingkan dengan XP, tone musik ini terdengar lebih ringan dan berkelas. Dan yang baru pada Vista adalah Welcome Center pada desktop yang yang menampilkan FAQ semacam “How do you configure your printer” dan sebagainya.

Start Menu pada Vista tampil lebih cantik dan elegan. Ini adalah pemandangan yang indah bagi Anda yang selama ini bosan dengan Start Menu Windows yang tidak banyak mengalami perubahan dari Windows 95 hingga XP. Yang paling mencolok adalah dimasukkannya kolom untuk search pada Start Menu ini. Sangat praktis. Anda dapat langsung mengetikkan keyword pencarian disini tanpa perlu membuka window Search.

Selain kolom Search yang terintegrasi pada Start Menu, All Program kini ditampilkan dalam bentuk tree yang dapat di-expand. Kemudahan lain yang diberikan Vista pada Start Menu adalah tombol Instan Off yang akan memangkas waktu yang diperlukan untuk “cleaning up files” pada saat PC dimatikan.

Akhirnya, Vista akan menampilkan compatibility wizard yang akan menganalisa aplikasi lama Anda (katakanlah game kesayangan yang Anda jalankan pada Windows 95) dan menyesuaikan resolusi tampilan game tersebut dengan Vista.

Fitur

Bicara mengenai fitur pada Vista, terus terang kami mengalami kesulitan serius. Terlalu banyak untuk dibahas satu persatu. Tetapi kami menyertakan daftar fitur tersebut dalam tabel yang akan memudahkan Anda membandingkan kelengkapan fitur pada masing-masing edisi.

Selain fitur-fitur tersebut, Vista juga menawarkan perbaikan yang pernah dijanjikan oleh pihak marketing Microsoft, yaitu apa yang mereka sebut “Clear, Confident, and Connected”.

Clear à diberikan Vista melalui fitur Aero yang menjadi Windows Presentation Foundation, sub-grup dari .Net Foundation Framework. Kualitas tampilan yang prima pada Vista akan menjadi keunggulan tersendiri bagi Anda yang membutuhkan kualitas tampilan.

Confident à keamanan sistem juga menjadi konsen Microsoft. Dengan UAC (User Account Control) yang terdapat pada Vista, proses setting keamanan Anda akan menjadi lebih praktis dan mudah. Vista juga menyertakan two-way firewall dan antispyware Windows Defender.

Connected à Vista menawarkan koneksi peer-to-peer untuk komputer Anda yang memungkinkan Anda untuk memindahkan file pada folder pribadi Anda ke Public Folder dan menandai file/folder tersebut untuk sharing pada jaringan komputer yang terhubung. Pada edisi Business dan Ultimate, Anda dapat lebih jauh berbagi file melalui remote access.

Selama proses instalasi, Vista memberikan peringkat kepada keseluruhan kinerja perangkat lunak yang terdapat dalam sistem PC Anda. Skor akhir yang diberikan Vista mengindikasikan nilai terendah skor individual.

Untuk Vista, Microsoft telah mengeluarkan driver untuk DVD-burner dan printer dari kernel. Faktor driver inilah yang selama ini diduga sebagai penyebab terjadinya crash pada Windows. Dari ujicoba yang telah dilakukan, kami dapat mengacungi jempol untuk perbaikan ini yang menjadikan Vista sebagai OS yang stabil dan dapat diandalkan.

Support

Begitu banyaknya fitur yang diberikan Vista untuk memanjakan penggunanya. Kenyamanan ini juga diimbangi dengan dukungan yang disediakan Vista untuk membantu kesulitan yang mungkin Anda temui selama menggunakan Vista. Sebut saja informasi pada Help yang sungguh sangat membantu dengan banyak perbaikan yang dilakukan Microsoft. Juga FAQ statis yang kini dapat menjadi aktif dengan link yang langsung terhubung dengan Microsoft untuk solusi yang lebih mendalam, juga forum yang memungkinkan Anda untuk mendapatkan bantuan langsung PC-to-PC.

Solusi pada FAQ yang biasanya akan Anda dapatkan dalam bentuk jawaban dari daftar pertanyaan yang tersedia, kini Vista menjadikannya lebih hidup dengan langsung menjalankan script yang akan secara otomatis memberikan solusi pada permasalahan yang ada. Misalnya saja jika Anda ingin meng-update suatu driver dari piranti yang terhubung dengan PC Anda, Vista akan merubah tampilan desktop Anda menjadi lebih gelap yang mengindikasikan bahwa Vista sedang ‘mengambil alih’ kendali pada PC Anda. Kemudian Vista akan meng-highlight dan membuka Start Menu à Control Panel à Device Manager. Sampai disini Vista akan berhenti dan bertanya pada Anda piranti mana yang akan Anda update driver-nya. Support ini memberikan pengalaman serasa mempunyai teknisi sendiri yang selalu standby kapanpun diperlukan.

Peluncuran Mac OS Molor


Peluncuran Mac OS X 'Leopard' Molor 4 Bulan

Dewi Widya Ningrum - detikinet

San Francisco - Apple Inc. menunda peluncuran sistem operasi teranyarnya, Mac OS X Leopard, hingga bulan Oktober 2007. Debut Leopard molor empat bulan, dari semula direncanakan meluncur Juni 2007.

iPhone disebut-sebut yang menjadi alasan tertundanya Leopard. Perusahaan menyatakan telah mengalihkan sumber daya (resource) proyek tersebut demi mengantisipasi iPhone, ponsel sekaligus pemutar musik terbaru Apple, yang dijanjikan bakal dirilis pada bulan Juni ini.

"Software yang digunakan di iPhone cukup njlimet dan menyelesaikannya tepat waktu bukan tak butuh biaya. Kami harus mengalihkan resource dan beberapa pentolan software engineering kami dari tim Mac OS X ke iPhone," papar Apple dalam pernyataan resminya, yang dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (13/4/2007).

Tertundanya Leopard, menurut salah seorang analis Creative Strategies di San Jose, California -- Tim Bajarin -- akan memperlambat penjualan komputer baru yang biasanya banyak datang dari penggemar komputer Apple.

Leopard dijanjikan Apple akan memiliki fitur yang lebih baik, termasuk fitur instant back-up data yang dijuluki "Time Machine" dan beberapa perbaikan pada software instant messaging (IM) dan e-mail.

Apple berharap fitur Leopard sudah sempurna pada awal Juni sebelum Worldwide Developers Conference digelar. Namun produk tersebut dipastikan belum siap untuk dirilis pada bulan tersebut. Perusahaan juga berencana memberikan test copy-nya kepada developer. Worldwide Developers Conference sendiri akan digelar selama lima hari di San Francisco mulai 11 Juni mendatang. ( dwn / dwn )

RED HAT LINUX : Sistem Operasi Paling Aman


Red Hat Linux baru-baru ini memperoleh tingkatan baru dari sertifikasi keamananan yang akan membuatnya menjadi perangkat lunak yang layak dipertimbangkan untuk digunakan pada level pemerintahan.

Minggu lalu IBM telah memperoleh sertifikasi EAL4 Augmented with ALC_FLR.3 untuk sistem operasi Red Hat Enterprise Linux. Sertifikasi yang diperoleh Red Hat itu menjadikannya setara dengan produk Sun Microsystem: Trusted Solaris Operating System, ungkap Dan Frye, wakil presiden dari unit open system IBM.

“Ini adalah tingkatan tertinggi dari fungsi keamanan yang semua orang miliki”, tegas Frye. “Kami telah menghadirkan fungsi Labeled Security Protection Profile (LSPP) dalam Red Hat Enterprise Linux 5 dan kami telah mensertifikasinya pada tingkatan EAL4 sebagai jaminan”

Rating ini diberikan oleh organisasi yang dibiayai pemerintah Amerika Serikat: National Information Assurance Partnership (NIAP) Common Criteria Evaluation and Validation Scheme for IT Security Program, yang mengevaluasi sisi keamanan dari perangkat lunak komersial.

Red Hat Linux menerima sertifikasi EAL4 Augmented with ALC_FLR.3 ini untuk penggunaan pada komputer mainframe IBM, System x, System p5 dan eServer.

Sertifikasi tingkat keamanan ini biasanya tidak dibutuhkan pada kontrak dengan perusahaan biasa, namun menjadi mutlak diperlukan sebagai syarat untuk dapat dipakai di badan pemerintahan seperti misalnya Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Agen Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), ujar Frye.

Linux sebelumnya telah mendapatkan sertifikat pada level EAL4, namun ini adalah kali pertamanya sistem operasi tersebut menerima sertifikasi Labeled Security Protection Profile (LSPP), yang berkaitan dengan fitur akses pengaturan.

Para pengembang sebelumnya Linux telah bekerja untuk menambahkan fitur akses pengontrolan “SE Linux” dalam sistem operasinya. SE Linux disertakan sebagai bagian dari Red Hat Enterprise Linux 5, dan kini telah mendapatkan sertifikasi untuk penggunakan pada pemerintahan, ucap Frye.

Di bagian lain LSPP Red Hat Linux juga telah mendapat sertifikasi Role Based Access Control Protection (RBAC), dan itu juga perlu dipertimbangkan, tegas Red Hat.

Menurut Fryle, sertifikasi ini adalah “Berita besar bagi Industri Linux” karena hal ini menunjukkan bahwa perangkat lunak open-source dapat digunakan untuk menjalankan tugas-tugas komputerisasi yang sensitif. “Jika ada orang yang ragu bahwa sistem operasi open source dapat melakukannya, kami telah buktikan bahwa (keraguan) mereka itu salah”.

Rilis : Fedora 7


Tanggal 31 Mei kemarin, Fedora 7, versi teranyar dari distribusi gratis yang disponsori oleh Red Hat resmi dirilis. Rilis kali ini menjadi yang pertama kalinya digabungkannya komponen Core dan Extra. Karenanya mulai versi ini nama Fedora diubah tanpa embel-embel Core lagi. Rilis yang diberi nama alias Moonshine ini merupakan rilis pertama dimana seluruh pengembangannya ditangani oleh komunitas. Bagaimana? Dengan cara seluruh kode dijadikan satu dalam sebuah repository tunggal, dimana didalamnya para developer dari seluruh dunia dapat berkumpul dan mengembangkannya bersama-sama. Semuanya buka-bukaan dan tidak ada pengembangan yang disembunyikan atau dikerjakan tertutup sebagian oleh tim dari Red Hat.

Rilis ini dibangun dengan sistem yang baru dimana membuat versi turunan dari Fedora menjadi makin mudah dan cepat. Rilis ini mendukung KDE sepenuhnya, menggunakan kernel tickless yang dapat menghemat konsumsi listrik khususnya untuk laptop, mendukung banyak perangkat wireless, dan untuk pertama kalinya diperkenalkan Fedora versi LiveCD/DVD. Untuk interoperatibilitas distro ini telah mendukung sepenuhnya kemampuan meresize dan baca tulis file sistem NTFS, ditambah fitur koleksi huruf Liberation. Selain itu juga mendukung KVM dan virtualisasi.

Sampai saat tulisan ini diterbitkan versi fullnya baru tersedia untuk DVD. Sementara untuk versi CD hanya tersedia dalam bentuk livecd berbasis KDE atau Gnome.


PLUS MINUS UBUNTU


Plus Minus Ubuntu

Sudah sebulan saya pakai OS Linux distro Ubuntu. Kesannya, seru dan asyik walaupun kadang-kadang bikin pusing. Kalau ditanya soal apa kelebihan dan kekurangannya, saya lebih senang bilang plusnya lebih banyak.

Perspektifnya saya dapat dari forum Ubuntu. Salah seorang member kurang lebih bilang begini: “Kalau mau migrasi ke linux, ya migrasi total. Jadi tak perlu pakai dual booting (Linux dan Windows). Anggap saja, anda baru pertama kali kenal komputer.”

Saya sependapat dengannya. Itu sebabnya saya sejak awal tak pakai dual booting. OS tetap satu: Ubuntu. Dan sebagai rookie, ini catatan plus penting saya soal linux;

  • Perangkat lunak (operasi) komputer selalu up to date. Tak bakalan pernah kuno, dengan catatan selalu tersambung dengan internet. Pasalnya, Linux punya program update manager yang akan selalu mereview ke situs security.ubuntu.com. Setiap ada komponen program yang baru (library), otomatis ada pemberitahuan ke kita. Jika fakir benwit, bisa juga memperoleh update library, dengan cara membeli CD atau DVD repository. Harganya murah meriah, tak sampai ratusan ribu.
  • Semua program under windows, juga ada di linux. Bahkan anda bakal bingung untuk memilih mana yang cocok dan relatif gampang digunakan karena banyak alternatif. Untuk office work seperti MS Office, linux punya Openoffice dan program ini sudah standar bawaan linux. Tampilannya ya mirip MS itu. Buat pengolah gambar dan design seperti Photoshop, ada Gimp (sama seperti Mac punya). Untuk web editor, css atau html, saya pakai Bluefish Editor. Untuk messenger, saya pakai Pidgin dan messenger ini bisa di-setup dengan account apa saja, entah Yahoo, MSN atau yang lain. Pokoknya, banyak alternatif untuk memilih program sejenis under windows.
  • Relatif aman dari virus dan spyware. Saya tidak bilang aman 100 persen, tapi jauh lebih aman dari windows. Coba baca penjelasannya di sini.
  • Install dan uninstall program lebih menyenangkan ketimbang di windows. Di linux, anda bebas memasang program dan melepaskan kembali jika tak suka. Masing-masing program punya paket sendiri, jadi jika ada lepas dari komputer maka tak ada yang tersisa. Di windows, uninstall atau remove sebuah program bisa jadi akan meninggalkan file berekstensi .dll sehingga sering bikin crash komputer. Ini tak terjadi di linux.

Lalu, inilah kekurangannya;

  • Rumit jika masih bekerja dalam jaringan windows. Maklum, platform-nya memang berbeda, jadi anda harus cari jembatan dan yang umum digunakan adalah Samba. Masalahnya, setting samba lumayan njelimet. Jadi, selama setting samba belum sempurna, maka jalan-jalan ke jaringan windows tak akan lancar.
  • Untuk menginstall program, anda bisa memakai add/remove program atau synaptic package manager. Tapi ada kalanya setting atau install program tertentu hanya mau berjalan lewat Root Terminal alias command line. Ini mirip kerja dengan command prompt. Dan yang begini ini lumayan teknis.
  • Linux Ubuntu sejauh ini saya simpulkan lebih fokus dipakai untuk kerja atau mempelajari operasional komputer. Saya belum menemukan sarana bermain dan bersenang-senang di linux, katakanlah bermain game. Percayalah, tak ada game untuk linux yang sekeren windows. Kalaupun ada, konfigurasi VGA card atau sound harus spesifik. Jadi, buat yang masih doyan nge-game model Counter Strike, untuk sementara jangan migrasi ke linux. CMIIW.

Tapi, seperti yang saya bilang, saya senang pake linux. Enjoy. Dan satu lagi, buat yang senang ngoprak-ngoprek komputer, ya linux-lah tempatnya. Inti pakai linux adalah belajar dan semua kesulitan pasti ada jalan keluarnya.

Untuk sementara ini, saya mau lebih lama mendalami Ubuntu meski Andry sudah menggoda untuk pakai distro Mint yang lebih ringan dan easy to use.

PLUS MINUS UBUNTU


Plus Minus Ubuntu

Sudah sebulan saya pakai OS Linux distro Ubuntu. Kesannya, seru dan asyik walaupun kadang-kadang bikin pusing. Kalau ditanya soal apa kelebihan dan kekurangannya, saya lebih senang bilang plusnya lebih banyak.

Perspektifnya saya dapat dari forum Ubuntu. Salah seorang member kurang lebih bilang begini: “Kalau mau migrasi ke linux, ya migrasi total. Jadi tak perlu pakai dual booting (Linux dan Windows). Anggap saja, anda baru pertama kali kenal komputer.”

Saya sependapat dengannya. Itu sebabnya saya sejak awal tak pakai dual booting. OS tetap satu: Ubuntu. Dan sebagai rookie, ini catatan plus penting saya soal linux;

  • Perangkat lunak (operasi) komputer selalu up to date. Tak bakalan pernah kuno, dengan catatan selalu tersambung dengan internet. Pasalnya, Linux punya program update manager yang akan selalu mereview ke situs security.ubuntu.com. Setiap ada komponen program yang baru (library), otomatis ada pemberitahuan ke kita. Jika fakir benwit, bisa juga memperoleh update library, dengan cara membeli CD atau DVD repository. Harganya murah meriah, tak sampai ratusan ribu.
  • Semua program under windows, juga ada di linux. Bahkan anda bakal bingung untuk memilih mana yang cocok dan relatif gampang digunakan karena banyak alternatif. Untuk office work seperti MS Office, linux punya Openoffice dan program ini sudah standar bawaan linux. Tampilannya ya mirip MS itu. Buat pengolah gambar dan design seperti Photoshop, ada Gimp (sama seperti Mac punya). Untuk web editor, css atau html, saya pakai Bluefish Editor. Untuk messenger, saya pakai Pidgin dan messenger ini bisa di-setup dengan account apa saja, entah Yahoo, MSN atau yang lain. Pokoknya, banyak alternatif untuk memilih program sejenis under windows.
  • Relatif aman dari virus dan spyware. Saya tidak bilang aman 100 persen, tapi jauh lebih aman dari windows. Coba baca penjelasannya di sini.
  • Install dan uninstall program lebih menyenangkan ketimbang di windows. Di linux, anda bebas memasang program dan melepaskan kembali jika tak suka. Masing-masing program punya paket sendiri, jadi jika ada lepas dari komputer maka tak ada yang tersisa. Di windows, uninstall atau remove sebuah program bisa jadi akan meninggalkan file berekstensi .dll sehingga sering bikin crash komputer. Ini tak terjadi di linux.

Lalu, inilah kekurangannya;

  • Rumit jika masih bekerja dalam jaringan windows. Maklum, platform-nya memang berbeda, jadi anda harus cari jembatan dan yang umum digunakan adalah Samba. Masalahnya, setting samba lumayan njelimet. Jadi, selama setting samba belum sempurna, maka jalan-jalan ke jaringan windows tak akan lancar.
  • Untuk menginstall program, anda bisa memakai add/remove program atau synaptic package manager. Tapi ada kalanya setting atau install program tertentu hanya mau berjalan lewat Root Terminal alias command line. Ini mirip kerja dengan command prompt. Dan yang begini ini lumayan teknis.
  • Linux Ubuntu sejauh ini saya simpulkan lebih fokus dipakai untuk kerja atau mempelajari operasional komputer. Saya belum menemukan sarana bermain dan bersenang-senang di linux, katakanlah bermain game. Percayalah, tak ada game untuk linux yang sekeren windows. Kalaupun ada, konfigurasi VGA card atau sound harus spesifik. Jadi, buat yang masih doyan nge-game model Counter Strike, untuk sementara jangan migrasi ke linux. CMIIW.

Tapi, seperti yang saya bilang, saya senang pake linux. Enjoy. Dan satu lagi, buat yang senang ngoprak-ngoprek komputer, ya linux-lah tempatnya. Inti pakai linux adalah belajar dan semua kesulitan pasti ada jalan keluarnya.

Untuk sementara ini, saya mau lebih lama mendalami Ubuntu meski Andry sudah menggoda untuk pakai distro Mint yang lebih ringan dan easy to use.