Rabu, 19 September 2007

SIMKEUBANK UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


Sistem Informasi Keuangan Bank Universitas Islam Indonesia

Simkeubank adalah standar sistem dan prosedur yang diberlakukan di Universitas Islam Indonesia terkait dengan Sistem Informasi Teknologi yang digunakan dalam kegiatan operasional Universitas Islam Indonesia, dalam buku Simkeubank ini dimuat tentang mekanisme/prosedur pelaksanaan kinerja pada masing - masing unit kerja terkait di lingkungan Universitas Islam Indonesia , antara lain meliputi :

» Prinsip - prinsip
» Prosedur
» Flow Chart
» Formulir
» SK yang mengatur
» Bagan Alur Prosedur

Dengan adanya simkeubank ini, memudahkan masing - masing unit kerja dalam melaksanakan tugasnya dan diharapkan tiap pelaksanaan/proses kegiatan diketahui/diotorisasi oleh pejabat berwenang yang ada. Bagi pihak Internal, sangat membantu sekali pada kelancaran dan ketertiban kerja, serta memudahkan pihak eksternal yang mempunyai kepentingan tertentu yang terkait dengan standardisasi sistem dan prosedur yang diterapkan di Universitas Islam Indonesia untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan di Universitas Islam Indonesia.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Ekonomi dunia pada dua ratus tahun yang lalu masih bersifat agraris, ciri dari ekonomi agraris adalah tanah merupakan faktor ekonomi yang paling dominan. Era agraris ini berakhir dengan ditemukannya mesin uap yang menyebabkan terjadinya revolusi industri. Kembali dunia memasuki era baru yaitu era industri, yang menjadi ciri dari era industri ini adalah modal sebagai faktor ekonomi yang paling dominan. Pada akhir abad yang lalu kembali dunia memasuki era yang baru yang biasa disebut era informasi, disini faktor ekonomi yang paling dominan berbasis pada pengetahuan dan berfokus pada informasi, dengan menguasai informasi maka organisasi akan bertahan dan berkembang di era ini.

Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.

Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.

Di bidang kesehatan terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong ‘Indonesia Sehat 2010’.




Sistem Informasi Perhitungan Statistik Kelautan Perikanan


STATISTIK KELAUTAN DAN PERIKANAN

Dalam menyebarluaskan data statistik kelautan dan perikanan, maka sejak tahun 2006, PUSDATIN menerbitkan buku “STATISTIK KELAUTAN DAN PERIKANAN” yang diterbitkan setiap tahun. Selain dalam bentuk hardcopy (buku), data tersebut juga dapat diperoleh dalam bentuk softcopy yang dapat didownload melalui situs ini. Publikasi ini menyajikan statistik kelautan dan perikanan yang meliputi perikanan tangkap; perikanan budidaya; pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil; pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan; SDM kelautan dan perikanan; riset kelautan dan perikanan; statistik perikanan dunia; dan statistik lainnya. Seluruh data yang disajikan dalam buku Statistik Kelautan dan Perikanan bersumber dari produk administrasi dari setiap unit kerja pada Departemen Kelautan dan Perikanan yaitu Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal dan Badan, juga berasal dari instansi lain terkait dengan kelautan dan perikanan yaitu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan serta intansi terkait lainnya.

Sistem Informasi Perhitungan Statistik (SIMPATIK) merupakan perangkat lunak berbasis web yang bertugas dalam menginventarisir perhitungan yang berhubungan dengan data kelautan dan perikanan. Hal tersebut dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang telah ada dan tersebar di seluruh unit kerja lingkup DKP, serta menyusun data-data baru yang diperlukan secara bersama-sama dengan unit kerja lainnya baik intern DKP termasuk Dinas Propinsi dan Kabupaten/Kota yang membidangi kelautan dan perikanan, maupun dengan lembaga-lembaga lainnya baik lembaga pemerintah maupun swasta dan mitra kerja lainnya.

Sistem Informasi Kabupaten Kutai Kertanegara


LATAR BELAKANG

“ Era Informasi- informasi Data” yang cepat, murah, transparan dan akurat dengan membentuk kantor pelayanan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Satu Atap (SIMPTAP) yang diresmikan oleh Bapak Gubernur Kalimantan Timur Drs. H. Suwarna AF, pada tanggal 19 Agustus 2000.

Dalam kurun waktu yang singkat kurang lebih1 tahun SIMPTAP telah membuktikan kinerjanya dengan menghasilkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Kutai Timur dan turut andil dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintah kabupaten Kutai Timur itu sendiri. Hasil yang menggembirakan tersebut menjadi titik tolak bagi pemerintah kabupaten Kutai Timur untuk lebih megembangkan Sistim Informasi yang sudah ada tersebut (SIMPTAP) dengan Sistem Informasi-informasi lainnya.

Sebagai embrio SIMPTAP kemudian dikembangkan menjadi badan SIMPEKAB yang peresmiannya dilakukan oleh wakil gubernur Kalimantan Timur Bapak Drs.H. Chaidir Hafiedz pada tanggal 6 Agustus 2001 di Sangata yang disaksikan juga oleh Dirut PT. POS INDONESIA dan Rektor ITB.
Dibentuknya Badan SIMPEKAB merupakan upaya pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk mendukung program-program pembangunan serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja pemerintah kabupaten Kutai Timur. Badan ini bertugas menyediakan informasi dan data yang akurat dan cepat serta memberikan pelayanan prima bagi kepentingan masyarakat umum sebagai pemakai jasa tersebut. disamping itu badan ini juga berfungsi sebagai badan yang mempromosikan potensi-potensi daerah yang tujuannya adalah untuk menarik atau memgharapkan para investor ikut berpartisipasi dalam pembangunan di kabupaten Kutai Timur, ini tentunya akan bermuara pada kesejehteraan masyarakat wilayah ini.

Lalu apa saja Sistem Informasi Manajemen (SIM) lainnya tersebut?
Sistem Informasi Manajemen lainnya adalah :
1. Sistem Informasi Manajemen Geografis (SIMGEO)
2. Sistem Informasi Manajemen Kepariwisataan (SIMPAR)
3. Sistem Informasi Manajemen Agribisnis/Agroindustri (SIMAGRI)
4. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
5. Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU)
6. Sistem Informasi Manajemen Perlengkapan Daerah (SIMPERDA)
7. Sistem Informasi Manajemen Ststistik (SIMSTA)
8. Sistem Informasi Manajemen Penanaman Modal Daerah (SIMPMD)
9. Sistem Informasi Manajemen Lingkungan Daerah (SIMLIDA)
10. Sistem Informasi Manajemen Tenaga Kerja (SIMNAKER)
11. Web Site (www.kutaitimur.go.id)

Munculnya SIM lainnya ini seiring dengan kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi, seperti Sistem Komputerisasi di semua Bidang dan jenis pekerjaan yang merupakan suatu tuntutan yang mau tidak mau sudah harus dilakukan secepatnya untuk dapat memperoleh data yangcepat dan akurat sehingga pengambilan keputusan data dilaksanakan dengan benar dan tertib.
Sebagai contoh pentingnya pengolahan informasi dan penyajian data yang akurat dan cepat pada pemerintah kabupaten dalam menentukan suatu peruntukan kawasan, penataan kota (daerah) untuk fasilitas pebangunan perkantoran, perumahan, hotel, pusat perniagaan, kawasan industri/pabrik, pertanian, batas wilayah dan fasilitas umum lainnya yang merupakan asset pemerintah. Bagaimana pentingnya arti suatu data yang akurat bagi pemerintah kabupaten adalah masalah informasi dan nilai dari asset tersebut, terutama bagi pemohon pengguna lahan sesuai dengan rincian peruntukan dengan tata kota yang telah ditentukan yang bersumber dari data ukur bidang tanah serta peta yang akurat, dimana akan berdampak kepastian perhitungan pada kepastian perhitungan nilai dan biaya pelaksanaan dilapangan seperti pembangunan fasilitas tersebut diatas, sehingga dapat dihindari pemborosan serta permasalahan dikemudian hari.


GAMBARAN UMUM

1. Dasar Hukum
PP No. 47 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Nunukan, kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang
PP No.25 tahun 2000 tentang Kewenangan pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom
Surat Keputusan Bupati Kutai Timur No. 188.45/HK-164/VIII/2000 tanggal 1 Agustus 2000 tentang pembentukan Organisasi dan Tata kerja SIMPTAP Kabupaten Kutai Timur.


2. Kedudukan, Tugas dan Fungs
i
Badan SIMPEKAB berkedudukan sebagai unsur staf, berada dibawah dan bertanggung jawabkepada Bupati melalui Sekertaris Daerah
Tugas Badan SIMPEKAB
menyelenggarakan urusan rumah tangga daerah di bidang Informasi Manajemen Pemerintah Kabupaten

3. Fungsi Badan SIMPEKAB
Penyiapan, pengembangan penyusunan data dan informasi yang memajukan pemerintah kabupaten
Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah kabupaten
Pengkoordinasian atau mengadakan penelitian penelitian untuk kepentingan penyajian Sistem Informasi Manajemen pemerintah kabupaten dengan satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintah kabupaten
Penyebar luasan data dengan informasi untuk kepentingan pembangunan daerah



VISI, MISI, FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN DAN FAKTOR PENGHAMBAT

VISI

Mewujudkan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah kabupaten KutaiTimur yang profesional dalam rangka mendukung program-program pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutai Timur.

MISI
Memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah Kabupaten Kutai Timur yang berbasis pada industri agribisnis melalui pengembangan pelayanan informasi manajemen yang dilakukan secara terbuka.
Menyajikan informasi yang aktual tentang kondisi kepegawaian, keuangan, perlengkapan daerah, ketenaga kerjaan, statistik, pariwisata, agrobisnis/industri, lingkungan, geografi, penanaman modal.
Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dalam penyelesaian perijinan, sertifikat dan kartu pengenal lainnya yang merupakan kebutuhan masyarakat

Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Pembangunan Nasional


Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Pembangunan Nasional

Sistem informasi telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan terbukti sangat berperan dalam kegiatan perekonomian dan strategi penyelenggaraan pembangunan. Keberadaan sistem informasi mendukung kinerja peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas organisasi pemerintah dan dunia usaha, serta mendorong pewujudan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sistem informasi yang dibutuhkan, dimanfaatkan, dan dikembangkan bagi keperluan pembangunan daerah adalah sistem informasi yang terutama diarahkan untuk menunjang perencanaan pembangunan daerah. Hal ini perlu diingat karena telah terjadi perubahan paradigma menuju desentralisasi di berbagai aspek pembangunan.

Salah satu paradigma baru itu adalah perihal perencanaan pembangunan daerah. Mulai tahun 2001, seiring dengan pemberlakuan UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999, maka perencanaan pembangunan daerah telah diserahkan kepada pemerintah daerah. Dan dengan terbitnya UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Dengan demikian, kiat di balik desentralisasi adalah peningkatan pelayanan kepada masyarakat, partisipasi dalam perencanaan pembangunan, dan pencapaian akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

Telah banyak dikembangkan sistem informasi yang berbasis data perencanaan pembangunan, yang beroperasi baik di pusat maupun di daerah. Akan tetapi, harus diakui bahwa pada umumnya sistem informasi yang telah dikembangkan itu hanya menyangkut aspek tertentu dalam perencanaan pembangunan. Misalnya, Sistem Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri (Simdagri) dan SIM Daerah (Simda), yang penerapan pengelolaannya di daerah dilakukan oleh Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) di daerah. Contoh lain adalah yang berkaitan dengan aspek ruang, yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG), yang dikembangkan melalui proyek berbantuan luar negeri Land Resources Evaluation and Planning (LREP) dan Marine Resources Evaluation and Planning (MREP); atau sistem informasi yang menyangkut aspek lingkungan, seperti Neraca Kependudukan dan Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) serta Neraca Sumber Daya Alam dan Spasial Daerah (NSASD) di setiap daerah.

Dengan adanya Sistem Informasi dan Manajemen Perencanaan Pembangunan Nasional (Simrenas) ini, diharapkan dapat menata berbagai aspek data perencanaan pembangunan secara terintegrasi dan komprehensif, baik dalam hal struktur, jenis maupun format data untuk perencanaan pembangunan.

Alat Pelacak Posisi Kendaraan


Alat pelacak posisi kendaraan

Alat pelacak/pemantau posisi saat ini aplikasinya makin berkembang dengan adanya satelit navigasi Navstar. Perangkat penerima satelit dari satelit Navstar ini umumnya memakai GPS (Global Positioning System) sebagai sumber datanya. Dengan menggunakan perangkat ini, kita bisa tahu posisi kita dimanapun dipermukaan bumi, yang direpresentasikan dalam bujur dan lintang. Alat pemantau posisi memanfaatkan teknologi GPS untuk keperluan mengenal tempat/posisi dari benda yang akan dipantau posisinya. Selanjutnya perangkat semacam ini biasanya memanfaatkan GSM untuk mengirimkan data ke pusat pemantauan. Pengiriman data ke pusat pemantauan diatur sesuai kebutuhan, dengan menggunakan SMS (short message service) ataupun gprs.
Di pusat pemantauan data dilapiskan diatas peta, baik berupa foto satelit ataupun peta garis, sehingga kita bisa mengenali area yang dimaksudkan terhadap area yang dikenal. Selain itu di pusat pemantauan dilengkapi pula dengan komputer, perangkat gsm, perangkat lunak pemetaan akan memantau posisi kendaraan dari komputer yang menerima data posisi kendaraan melalui sms ataupun gprs.
Terdapat dua jenis alat pemantau kendaraan yang beredar dipasar saat ini, yaitu pemantau langsung ataupun pemantau tunda. Pemantau langsung adalah seperti yang terdapat pada bagian awal dokumen ini, sementara pemantau tunda, dengan merekam data posisi di kendaraan, dan data diambil saat kendaraan sampai di kantor lagi.

Aplikasi Alat Pelacak Posisi Kendaraan

Alat pemantau posisi kendaraan ini membantu para manajer armada menjadi lebih mudah dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan armada mereka, selain itu bisa pula diketahui hal-hal yang behubungan dengan prestasi seorang pengemudi, biaya perawatan setiap kendaraan setiap kilometer, ataupun konsumsi bahan bakar setiap kendaraan.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah menghindari curi pakai kendaraan, ataupun penggunaan jalur/trayek yang tidak seharusnya, yaitu jalur yang dilarang oleh manajer armada karena berbagai alasan.
Di beberapa negara, keberadaan alat pemantau kendaraan ini berguna untuk mengurangi biaya premi asuransi, hal ini disebabkan dengan alat ini bisa mengurangi resiko kehilangan kendaraan karena pencurian, sehingga resiko perusahaan asuransi juga berkurang, dikembalikan ke pelanggan dalam bentuk pengurangan premi.
Aplikasi pada perusahaan taksi digunakan untuk mempercepat layanan penjemputan oleh armada taksi, yaitu dengan mengetahui alamat pelanggan, dan posisi taksi yang kosong, maka pusat layanan armada taksi tersebut bisa langsung menentukan taksi terdekat untuk menjemput peanggan mereka.
Aplikasi dilogistik digunakan untuk melakukan efisiensi dalam rute ataupun percepatan penurunan/pengangkutan muatan dengan adanya fasilitas geofencing. Dengan fasilitas ini maka supervisor bisa mengetahui lebih awal adanya armada yang akan masuk gudang, sehingga bisa mempersiapkan pelaksanaan bongkar muat lebih dini.




SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.


Sejarah pengembangan GIS

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.
Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.
Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.
Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.

Kegunaan GPS


Kegunaan GPS


Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan.

Navigasi
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Sistem Informasi Geografis
Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran.

Pelacak kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah sebagai Pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.

Pemantau gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik

Global Positioning System


GLOBAL POSITIONING SYSTEM

Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan satelit. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima diseluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi.
Nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (Navigational Satellite Timing and Ranging Global Positioning System; ada juga yang mengartikan "Navigation System Using Timing and Ranging.") Dari perbedaan singkatan itu, orang lebih mengenal cukup dengan nama GPS.
GPS mulai diaktifkan untuk umum 17 Juli 1995.


Bagaimana GPS mengetahui posisinya

Untuk mengetahui posisi dari GPS, diperlukan minimal 3 satelit. Pengukuran posisi GPS didasarkan oleh sistem pengukuran matematika yang disebut dengan Triliterasi. Yaitu pengukuran suatu titik dengan bantuan 3 titik acu. Misalnya anda berada di suatu kota A (disini kota kita anggap sebagai titik), tetapi anda tidak mengetahui dimana anda berada. Untuk mengetahui keberadaan anda, anda bertanya kepada seseorang, dan orang tersebut menjawab bahwa anda 2 km dari kota B. Jawaban ini tidak memuaskan anda karena anda tidak tahu apakah anda di sebelah selatan, utara, barat, atau timur kota B. Kemudian anda bertanya kepada orang ke-2 dan mendapat jawaban bahwa anda berada 5 km dari kota C. Dengan jawaban ini anda sudah dapat membayangkan dimana posisi anda, hanya ada kemungkinan 2 titik berbeda yang berpotongan antara lingkaran dengan radius kota A dengan kota B dan lingkaran dengan radius kota A dengan kota C. Untuk lebih memperjelas lagi anda mumerlukan orang ke-3, misalnya anda berada di 1 km dari kota D. Dengan demikian anda mendapatkan perpotongan antara lingkaran dengan radius jarak kota A ke kota B, lingkaran antara kota A dan kota C, dan lingkaran antara kota A dan kota D. Dalam GPS kota A adalah alat penerima GPS, kota B, C, dan D adalah Satelit.